Rabu, 08 Februari 2017

Bulan timbang rangkul SBH IBNU SINA

Bulan Februari dan Agustus dikenal sebagai Bulan Vitamin A, dimana seluruh anak yang berusia 6 bulan sampai 59 bulan akan mendapatkan vitamin A gratis di Posyandu atau Puskesmas. Menurut data WHO, diperkirakan terdapat 250 juta anak pra-sekolah di seluruh dunia mengalami kekurangan vitamin A. Setiap tahun terdapat sekitar 250.000 – 500.000 anak mengalami kebutaan dan separuh anak ini kemudian meninggal dalam jangka waktu 12 bulan akibat kekurangan vitamin A. Di Indonesia program suplementasi vitamin A aktif dikampanyekan sejak tahun 1970-an dan masih terus digalakkan hingga saat ini.Vitamin A atau retinol adalah salah satu vitamin yang larut dalam lemak, di dalam tubuh disimpan di hati. Vitamin A berfungsi dalam proses pembentukan dan pertumbuhan sel darah merah, sel limfosit dan antibodi sehingga berperan dalam sistem kekebalan tubuh. Vitamin A juga bermanfaat bagi kesehatan mata dan kulit, menjaga kesehatan mukosa saluran pernafasan, berperan dalam proses perkembangan embrio dan reproduksi. Vitamin A juga merupakan antioksidan kuat yang dapat menangkal radikal bebas berbahaya bagi tubuh. Lantas bagaimana pada bayi dibawah usia 6 bulan, apakah juga diperlukan suplemen vitamin A ? Sesungguhnya pada bayi yang usianya belum genap 6 bulan, sumber vitamin A sepenuhnya diperoleh dari ASI, terutama bila ibunya mendapatkan suplemen vitamin A selama hamil dan setelah melahirkan. Namun jika pemberian ASInya tidak mencukupi dan selama hamil atau saat masa nifas, ibu tidak mendapatkan vitamin A, maka bayi dapat diberikan vitamin A dengan dosis 25.000 IU yang diberikan pada interval 2-3 bulan dengan maksimal pemberian 3 dosis, hingga bayi berumur 6 bulan dan bisa diberikan vitamin A dosis 100.000 IU (kapsul biru).
Suplementasi vitamin A juga diberikan kepada ibu nifas (ibu yang baru melahirkan hingga periode 6 minggu setelah melahirkan). Akibat kehilangan sejumlah darah saat proses persalinan, seorang ibu nifas dapat juga mengalami kekurangan vitamin A dalam tubuhnya. Sehingga pemberian vitamin A dosis tinggi dengan dosis 200.000 IU (kapsul merah) perlu dilakukan. Disamping itu pula, pemberian kapsul vitamin A pada ibu setelah melahirkan dapat meningkatkan status vitamin A dan jumlah kandungan vitamin tersebut dalam ASI. Dosis pemberiannya sebanyak dua kali, yaitu segera setelah melahirkan sebanyak satu kapsul 200.000 IU, dilanjutkan satu kapsul pada hari berikutnya minimal 24 jam sesudah kapsul pertama, dan tidak lebih dari 6 minggu kemudian. Dengan dosis ini maka akan menurunkan angka kematian pada ibu dan bayi, berkurangnya penyakit infeksi paska persalinan, mencegah gangguan penglihatan seperti rabun senja, mempercepat proses pemulihan dan mencegah anemia.
Pemberian vitamin A dosis tinggi selain diberikan pada anak usia dibawah 5 tahun setiap enam bulan, ibu hamil dan ibu nifas, juga diberikan pada keadaan tertentu seperti pada anak dengan kasus xeroftalmia, campak dan gizi buruk (marasmus, kwashiorkor dan marasmik kwashiorkor). Dosis pemberiannya disesuaikan dengan umur anak, diberikan pada hari pertama (saat ditemukan), hari kedua dan dua atau empat minggu kemudian.
Vitamin A ini diberikan secara gratis dan dapat diperoleh di seluruh sarana fasilitas kesehatan (rumah sakit, puskesmas, puskesmas  pembantu (Pustu), polindes/poskesdes, balai pengobatan, praktek dokter/bidan swasta), posyandu, sekolah Taman Kanak-kanak, Pos PAUD termasuk kelompok bermain, tempat penitipan anak, dan sebagainya.
Pada hari Selasa, tanggal 7 Februari 2017 di posyandu permata bunda desa kebon agung selama 3 hari berturut turut, puskesmas Sukodono mengajak anak SBH dalam rangka kegiatan bulan timbang.Kegiatan ini merupakan pengaplikasian dari Krida gizi dan Krida Kesehatan Keluarga. Bersama bidan desa dan Bagas anak SBH melakukan kegiatan penimbangan berat badan, pengukuran tinggi badan dan pemberian vitamin A. Mereka diberi kesempatan untuk membantu jalannya kegiatan. Beberapa hari ke depan akan digilir anak SBH lainnya untuk mengikuti kegiatan ini. Hasil kegiatan bulan timbang hari ini adalah semua balita yang datang mendapatkan vit A dan diukur BB dan TB nya. Tak ketinggalan adanya KIE untuk keluarga  balita yang dilakukan oleh tim monev dinas kesehatan. Bersama petugas gizi dan promkes serta dukungan dari ibu TP PKK kegiatan ini berjalan Dengan lancar.


Vitamin A pada anak, vitamin A pada ibu nifas, Vitamin A pada penyakit campak

Rabu, 02 November 2016

sayur buah




SAY YES KONSUMSI SAYUR BUAH PADA ANAK

Sayur, sayur dan sayur. Itu adalah kata yang paling tidak disukai anak-anak kalau sudah waktunya makan. Anak anak merasa frustasi saat makan gara-gara sayur. Faktanya sebagian besar anak-anak memang tidak suka makan sayur atau buah. Penyebab anak-anak tidak suka sayur atau buah dikarenakan beberapa faktor antara lain karena bentuknya yang tidak menarik dan rasanya tidak enak. Anak-anak juga bosen dengan menu hidangan sayur yang itu-itu saja. Padahal akibat jika kurang sayur mereka mengalami kesulitan untuk BAB dan sering sakit. Manfaat sayur atau buah sangat penting bagi kita terutama untuk anak-anak di usia muda, mereka sangat butuh asupan nutrisi yang tinggi. Terlalu banyak hewani tidak baik tetapi terlalu banyak nabati justru semakin baik, beberapa penelitian menjelaskan bahwa orang yang mengkonsumi sayur dan buah umurnya lebih panjang dari pada yang sering mengkonsumsi hewani.
Beberapa pengalaman yang pernah ada saat orang tua mengajak makan sayur dan buah, mereka cenderung memaksa untuk makan sayur atau buah bahkan daengan kata-kata ancaman yang seharusnya tidak perlu dilontarkan kepada mereka. Namun hal itu justru membuat anak semakin tidak suka dan trauma makan sayur atau buah karena takut dimarahi. Memang perlu kesabaran untuk mengajari anak agar makan buah dan sayur karena anak-anak tidak suka dipaksa, jika kita paksakan akan semakin menjauh.
Adalagi cerita seorang ibu yang mengikuti anaknya bermain sambil menyuapin makanan yang sudah diberi sayur, memang dimakan sama anaknya namun saat melihat si ibu tidak memperhatikannya dia membuang makanan yang sudah ada dimulutnya dan begitu setreusnya sampai habis.
Cerita lainnya adalah seorang ibu yang harus kejar-kejaran dengan anaknya agar mau makan. Sebenarnya si anak mau saja makan tetapi karena lagi-lagi melihat sayur jadinya anak-anak lari.
Sebagai orang tua, kita harus pandai-pandai merayu, membujuk dan memberikan penjelasan kepada anak-anak tentang manfaat dan pentingnya sayur atau buah bagi tubuh kita. Lalu bagaimana agar anak kita suka dengan sayur??bisa dicoba beberapa trik ini. Jika anak tidak suka makan buah, maka bisa dijus dan coba kemas jus buah kedalam wadah kotak, karena biasanya anak-anak lebih suka jus di dalam kotak timbang digelas. Dan untuk sayur sebaiknya menu sayur diganti setiap hari dan dikelola semenarik mungkin dengan bentuk-bentuk karakter yang anak sukai. Cara lain juga dapat mengajak anak-anak bermain menanam sayur dan merawatnya hingga tumbuh, kemudian saat sudah tumbuh ajak anak-anak untuk memetik hasilnya dan memasaknya. Dengan memakan sayur hasil tananbya sendiri mereka akan lebih senang dan menyukainya. Membiasakan anak sejak kecil mengkonsumsi sayur dan buah sangat baik karena kebiasaan baik akan dibawanya hingga mereka dewasa. Orang tua juga sering-seringlah untuk mengatakan bahwa sayur dan buah itu enak karena dengan pengulangan kata tersebut akan tertanam diotak anak kalau sayur dan buah itu enak.

Senin, 31 Oktober 2016

Promkes Vs Guru

pasti dibenak masyarakat adalah pekerjaan yang mulia karena menjadikan seorang anak dari yang tidak tahu menjadi tau. Tahukah kalian? ternyata menjadi seorang petugas Promkes tidak kalah mulianya pekerjaannya  dengan seorang guru. Bahkan mempunyai tugas lebih besar dari seorang guru. 

Mencegah sakit melalui berbagai kegiatan promotif dan preventif seperti penyuluhan, pembinaan kepada anak sekolah maupun kader kesehatan. Jika guru ruang lingkupnya hanya anak sekolah, promkes ruang lingkupnya adalah seluruh masyarakat baik di segala umur dan segala jenis gender.

Tempat kerja mereka tidak hanya dikantor saja tetapi lebih banyak di berbagai tempat, seperti sekolah, rumah tangga, tempat kerja, tempat umum dll. Dengan menjadi seorang tenaga kesehatan ternyata tidak harus menangani orang sakit tetapi juga menangani orang sehat agar tidak sakit. 

Materi promkes disekolah bisa diklik DISINI


 



PKM Sukodono

Persiapan akreditasi, Puskesmas Sukodono mencoba perubahan mulai dari dalam hingga luar.
Segala informasi sudah siap disajikan dan diberikan. berbagai upaya kegiatanpun telah dilaksanakan dan salah satunya adalah pembentukan tim KMPK (kelompok masyarakat peduli kesehatan. KMPK terbentuk di bulan September tahun 2016 dan disyahkan oleh camat sukodono di Kecamatan Sukodono

Pada hari ini, selasa 1 November 2016 berlangsung kegiatan KMPK (kelompok masyarakat peduli kesehatan), yang dihadiri oleh tim KMPK yang terdiri dari Kepala Puskesmas, Bidkor, ketua TIM Mutu Puskesmas dan Tokoh masyarakat yang dilakukan di rumah salah satu tokoh masyarakat.
Begitu antusiasnya tim KMPK untuk mencoba mengatasi permasalahan dari hasil pengaduan yang ditemukan di masyarakat dengan melalui rapat dan sosialisasi ke masyarakat terkait pengaduan. gunanya adalah untuk meningkatkan kualitas pelayanan di Puskesmas Sukodono.